Welcome to Claudia's Blog!! Please Enjoy

Jumat, 24 Januari 2014

Review Film - Rectoverso

Aku bakal review sebuah film yang berjudul Rectoverso.
nah, Rectoverso ini sebenernya film lama tapi aku baru nonton >< hehe

 
Rectoverso ini awalnya sebuah buku yang terbit pada tahun 2008.
nah, film ini kluar pas Valentine's day tahun 2013.
Film ini tu menggabungkan 5 cerita dalam 1 film.
Disini aku bakal bahas satu persatu dari 5 cerita yang ada.
oke. ayo kita mereview

1. Malaikat juga Tahu - Angel Knows
Director : Marcella Zalianty
Writer : Ve Handojo

Pemain dicerita ini yaitu Lukman Sardi sebagai Abang yang menderita autis namun jatuh cinta pada Leia yang diperankan oleh Prisia Nasution. Leia adalah salah satu anak kost dirumah milik Bunda. Leia juga satu-satunya orang yang selalu bersikap baik dan mengerti Abang. Namun ternyata Leia terpikat oleh Hans, adik Abang yang diperankan oleh Marcell Domits. 

Menurutku semua adegan dicerita ini sangat menyentuh. Disini Lukman Sardi begitu mendalami perannya sebagai Abang. Dicerita ini juga yang membuatku banyak meneteskan air mata. 



2. Curhat buat Sahabat - Stories for My Best Friend
Director : Olga Lydia
Writers : Ilya Sigma & Priesnanda Dwi Satria


Dicerita ini ada 2 orang yang bersahabat yaitu Amanda yang diperankan oleh Acha Septiarsa dan Reggie yang diperankan oleh Indra Birowo. Amanda adalah sosok seorang gadis yang supel, easy going, ceria, namun sering patah hati. Sedangkan Reggie adalah sosok seorang sahabat yang selalu ada untuk Amanda. Disini sangat terlihat bahwa sebenarnya Reggie menyimpan perasaan pada Amanda. 

Kalo dicerita ini aku paling suka sama aktingnya Acha Septiarsa, dia bisa akting yang bener-bener seneng sampai berubah menjadi galau dalam waktu yang singkat. Tapi aku nggak tau kenapa aku nggak begitu bisa ngerasain chemistry diantara mereka.


3. Cicak di Dinding - Lizard on the Wall
Director : Cathy Sharon


Seorang pelukis bernama Taja yang diperankan oleh Yama Carlos bertemu dengan Saras yang diperankan oleh Sophia Latjuba dalam sebuah bar. Hubungan antar Taja dan Sarah ini rada nggak jelas gitu. Namun pada saat Saras pergi begitu saja, Taja terlihat sangat kehilangan. 

Menurutku, cuma cerita ini yang random banget. aku nggak ngerti apa hubungannya Saras, Taja, dan Cicak.  


4. Firasat - Premonition
Director : Rachel Maryam 
Writer : Indra Herlambang 



Disini Asmirandah berperan sebagai Senja. Senja adalah seorang gadis yang menganggap dirinya aneh karena dia memiliki firasat yang tajam. Senja selalu memiliki firasat yang buruk. Dia memiliki firasat bahwa akan ada seseorang yang meninggalkannya. Lalu Senja bergabung dalam Klub Firasat yang diketuai oleh Panca yang diperankan oleh Dwi Sasono. Ternyata Senja diam-diam menyimpan perasaan pada Panca. 

Kalo dicerita ini bawaannya kalem. Mungkin karna costume, make up, dan visualisasinya sangat vintage. Quote paling aku suka di cerita ini yaitu : Kadang hal paling baik yang bisa dilakukan manusia adalah menerima.


5. Hanya Isyarat - It's Only a Sign 
Director : Happy Salma
Writer : Key Mangunsong


Dicerita ini Amanda Soekasah berperan sebagai Al. 
Al adalah salah satu dari lima backpacker yang selama ini hanya dikenal lewat sebuah milis. Diam-diam Al menyimpan perasaan pada salah satu diantara mereka. Raga namanya. Tokoh Raga ini diperankan oleh Hamish Daud. Namun Al hanya mengagumi Raga dari jauh sambil melukis sosok seorang Raga hanya sebatas dari punggungnya saja. Mengetahui warna mata Raga saja Al sudah bahagia.

Aku suka banget sama cerita yang ini. Karena disini bener-bener kerasa hawa romantisnya. Monolog dari Al sangat menyentuh, membawa perasaan penonton ikut hanyut dalam suasana galau. Ceritanya simpel tapi punya makna yang dalem.


awalnya aku mengira kalo 5 cerita tersebut tidak saling berhubungan namun memiliki satu benang merah yaitu Cinta Yang Tak Terucap
Namun kenyataannya kalo kalian merhatiin, cerita ini ternyata saling berhubungan. 
Senja dan Ibu (Firasat) mereka selalu mengirim roti ke kost-kostan Abang dan Bunda (Malaikat juga Tahu). Lalu salah satu teman backpacker Al (Hanya Isyarat) adalh salah satu anak kost-kostan Bunda (Malaikat juga Tahu). Buku filosofi yang dipetik Panca pada saat ngobrol dengan Senja (Firasat) adalah buku karya dari Al (Hanya Isyarat). 
Tapi sampe sekarang aku masih nggak ngerti apa hubungannya cerita Cicak di Dinding dengan cerita-cerita yang lain.


Film ini bagus buat ditonton. Awalnya memang rada ngebosenin, tapi lama kelamaan konflik yang ada jadi semakin memuncak dalam hati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar